Pada tahun 2017 yang lalu, penjualan sepeda motor di Indonesia secara
umum memang tidak terlalu menggembirakan. Namun demikian, salah satu
segmen yakni skuter matik diketahui mengalami perkembangan yang semakin
positif. Di mana, dari total penjualan sepeda motor nasional 80,56
persen diantaranya merupakan skuter matik.
Di
sisi lain, dengan berjayanya segmen matik tersebut memang mau tak mau
memakan segmen lain salah satunya motor sport. Di mana, pada tahun 2017
yang lalu diketahui penjualan motor sport secara nasional hanya sebesar
10,13 persen dari keseluruhan penjualan. Angka presentase tersebut
memang terbilang kecil jika dibandingkan dengan motor matik.
Apalagi jika membandingkannya dengan pencapaian tahun sebelumnya yakni
2016 di mana kala itu segmen sport bisa mencapai 10,85 persen dengan
angka 643,739 unit.
Naik turunnya penjualan segmen sport ini
disebut-sebut tidak lepas dari kondisi ekonomi yang terus berkembang.
Seperti yang diungkapkan oleh Direktur Marketing PT Astra Honda Motor
(AHM), Thomas J.A. Wijaya. Pasalnya, menurutnya kondisi daya beli
masyarakat sangatlah berpengaruh pada angka penjualan motor sport ini
yang dinilai harganya lebih tinggi jika dibandingkan dengan segmen motor
lain.
Pada 3 – 5 tahun yang lalu, tren peminat motor sport memang
sangat tinggi bahkan mencapai 15 persen dari keseluruhan penjualan
sepeda motor secara nasional. “Bahkan hampir 17-18 persen. Namun 2
hingga 3 tahun terakhir, menjadi 12-14 persen dan terakhir (2016) 10-11
persen),” kata Thomas yang Mas Sena lansir dari KompasOtomotif.
Nantinya,
menurut Thomas peminat motor sport ini masih bisa naik lagi seiring
dengan pertumbuhan ekonomi dan pendapatan masyarakat. “Karena ini juga
berdampak konsumen membutuhkan kendaraan yang naik kelas ke penggunaan
personal,” kata Thomas.
Eddy Ang, Deputy GM Marketing PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM) juga mengungkapkan hal serupa. Di mana, menurutnya saat ini harga dan fungsi barang masih menjadi pertimbangan utama ketika masyarakat akan membeli sepeda motor. Sehingga tentunya jika mempertimbangkan hal tersebut segmen sport ini tidak terlalu bagus. “Tapi lama kelamaan akan ada perubahan nilai. Semakin hari pasar berkembang dan nilai prestige juga meningkat. Konsumen menggunakan motor bukan hanya pertimbangan harga, tapi juga nilai lainnya,” pungkasnya.
0 comments :